AL-Quran dan As-sunnah berulang kali menganjurkan kita untuk senantiasa khusyuk dalam Shalat. Karena ketika seorang hamba berada dalam keadaan khusyuk maka berarti sang hamba berdiri dihadapan Sang Penciptanya dalam keadaan merendah dan menghambakan dirinya, sehingga lenyaplah segala kesombongan yang ada pada dirinya. Yang ada hanyalah rasa takut yang tak mampu dia sembunyikan dan itu bisa terlihat dari gerak fisiknya yang merendah dan selalu sopan dalam bertingkah laku, dan sifat yang demikian akan melahirkan sikap tawadhu darinya tanpa dibuat-buat. Seorang hamba yang khusyuk dalam shalatnya harus melakukan kegiatan hati dengan menggapai puncak perendahan diri kepda Tuhan, serta meninggalkan segala hal yang bisa memalingkan hati selain perasaan mengagungkan Sang Khalik. Diikuti oleh sikap anggota badan yang senantiasa memandang tempat sujudnya. Buku terbitan Tuhfa Media (Mirqat Publishing Group) ini akan menuntun anda mencapai puncak kekhusyukan dalam shalat yang selama ini anda dambakan.
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
Al Mundziri berkata dalam At-Targhib waAt-Tarhib, “Diriwayatkan oleh Abu Daud,
An-Nasa`iy ... redaksi senada.” Sedangkan dalam kitab Al-Jami' Ash-Shaghir
dinisbahkan kepada Ahmad dan Abu Daud. 2. Disebutkan oleh As-Suyuthidalam
...