Biographical festschrift in honor of Mohammad Hatta, the first Vice President of the Republic of Indonesia, 1945-1956.
Kalau kita membicarakan tentang semua ini, dari wajah beliau terbayang ketidak
- tentraman dan kegelisahan. Tampak kesedihan, bila ada hal-hal yang
bertentangan dengan cita-cita beliau selama ini. Kecintaan beliau terhadap
rakyat dan negara kita dapat rasakan. Sewaktu dalam keadaan sakit-sakitan,
beliau minta untuk dikuburkan di pekuburan rakyat, tidak mau diistimewakan.
Saya di waktu itu ingat akan Nabi Muhammad saw. Ketika beliau sakit parah,
yang keluar dari mulut ...
Agama Bisnes & Pengurusan Haron Din. matlamat hidup, tetapi jasa manusia
sebagai tanda kemanusiaan menjadi matlamat hidup. Nilai manusia bukan
timbul dari berapa banyak harta bendanya, tetapi dari jasa dan karyanya di
dalam masyarakat. Walau bagaimanapun sosialisme masih mengharuskan riba.
Dalam sistem kapitalisme kebebasan peribadi menjadi pokok utama tetapi
dalam sistem sosialisme kemanusiaan dari manusia itu sendiri yang menjadi
pokok utama.
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman kepada kita, "Demi keagungan-Ku,
kebesaran-Ku, kemuliaan-Ku, cahaya-Ku, ketinggian kedudukan-Ku, tidakkah
seorang hamba mendahulukan kehendaknya di atas kehendak- Ku, kecuali Aku
...
This is a young individuals' poetic journey, though the emotional roller coaster we call, love. The story this book tells is one that we all in some way experienced. The love and pain in this book we either directly or indirectly faced. A "Broken Heart is Never Broken," speaks to you and guides you to the path you already know to take, while walking you back to the questions in your heart. This is a poetic experience like no other. This is a story about two divided back to one, about love found, troubled, and then lost. This is a rejuvenation, a "They don't miss it until it's gone," moment. This poetry book is a push and pull tug-a-war experience that allows you to acknowledge that, "A Broken Heart is Never Broken," it's under reconstruction.
This is a young individuals' poetic journey, though the emotional roller coaster we call, love. The story this book tells is one that we all in some way experienced. The love and pain in this book we either directly or indirectly faced.
Umpamanya, kelompok A dari marga Lubis harus memberikan gadisnya kepada
kelompok B dari marga Nasution. Kelompok B dari marga Nasution harus
memberikan gadisnya kepada kelompok C dari marga Harahap, dan seterusnya.
Kelompok terakhir, umpamanya kelompok D dari marga Sihombing, harus
memberikan gadisnya kepada kelompok pertama, yaitu kelompok A dari marga
Lubis. Secara skematis dapat digambarkan demikian: Lubis A Nasution B
Harahap 78 Religi ...
