Sebanyak 78849 item atau buku ditemukan

Genta suara revolusi Indonesia

pidato pada tanggal 17 Agustus 1963

Demikian pula maka saja menghendaki penjempurnaan dari Demokrasi
Terpimpin itu sebagai hasil pemikiran kollektif daripada seluruh Rakjat Indonesia
. Alat jang lain untuk menjelesaikan Revolusi kita ialah Kader, ingat pidato saja
15 ...

Untuk siapa genta bergema

Ini bukanlah caranya untuk beriikir; tetapi siapakah yang akan menapis
pemikirannya? Tak siapa melainkan dirinya sendiri. Dia tidak akan mengaku
kalah. Pertama sekali ialah untuk memenangi peperangan ini. Jika kita tidak
memenangi ...

Jurnal kebudayaan Genta Budaya

Tambo sendiri mencerminkan bahwa "Alam Minangkabau" terbentuk melalui
proses sejarah Setelah alam terbentuk dengan nagari dan ketentuan adat serta
penghulu dan sebagainya, maka "rantau" pun muncul. "Rantau" adalah konsep ...

Genta Pemikiran Islam & Humaniora

  • ISBN 13 : 9786029584028
  • Judul : Genta Pemikiran Islam & Humaniora
  • Pengarang : Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si.,  
  • Penerbit : UIN Maliki Press
  • Klasifikasi : 2x0
  • Call Number : 2x0 PRO g
  • Bahasa : Indonesia
  • Tahun : 2012
  • Halaman : 0
  • Ketersediaan :
    2016-33430-0020
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0019
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0018
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0017
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0016
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0015
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0014
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0013
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0012
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33430-0011
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0010
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0009
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0008
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0007
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0006
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0005
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0004
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0003
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0002
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2016-33379-0001
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Sejarah Ka’bah

Kisah Rumah Suci yang Tak Lapuk Dimakan Zaman

Jangan pernah lupakan sejarah! Di buku ini kita menemukan pentingnya sejarah dalam Islam, khususnya sejarah Ka’bah yang menjadi kiblat umat Islam dunia. —KH. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Gontor Ponorogo Subhanallah…Buku ini membuka di antara keagungan dan kemuliaan rumah-Nya. Bacalah sahabatku fillah! —Ustadz Arifin Ilham, Dai dan Pimpinan Majelis Dzikir az-Zikra Saya doakan yang membaca buku ini termotivasi berdoa dan berangkat umrah dan haji. Bahkan yang hanya melihat judul dan cover-nya. Secara, jika timbul keinginan dan keyakinan, insya Allah ada jalan dari Allahuntuk sampai ke Ka’bah-nya. —Ustadz Yusuf Mansur, Dai dan Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’an Bila Anda belum pernah naik haji atau umrah, membaca buku ini akan menjadi penyemangat untuk segera pergi ke Mekah dan memeluk Ka’bah. Bagi yang sudah pernah, kerinduan kepada Ka’bah tiba-tiba akan menyelimuti diri Anda. Itu lantaran Anda tahu sejarah dan hakikat Ka’bah. Selamat membaca! —Anggito Abimanyu, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) 2012-2014 Sungguh, ini adalah buku sejarah Ka’bah paling lengkap sekaligus mengharukan! Sangat dibutuhkan oleh umat Islam. —Marwah D. Ibrahim, Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kalau Anda ragu dengan arti penting buku ini, sebaiknya Anda tidak beli! Sebaliknya, jangan salahkan penulis buku ini, kalau Anda menitikkan air mata bahagia, takjub, setelah membaca buku ini dari awal sampai akhir. —Ustadz Zaki Mirza, Dai dan Penceramah Ini buku wajib bagi setiap (calon) jamaah haji dan siapa pun yang hendak menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci. Sangat lengkap dan menambah semangat untuk mengunjungi Ka’bah. —Dessy Ratnasari, Artis

Jangan pernah lupakan sejarah! Di buku ini kita menemukan pentingnya sejarah
dalam Islam, khususnya sejarah Ka'bah yang menjadi kiblat umat Islam dunia.
Semoga buku ini menjadi pelita di tengah-tengah umat yang buta akan sejarah.

Lobu Tua Sejarah Awal Barus

Situs Lobu Tua merupakan salah satu situs kota kuno daerah Barus, Provinsi Sumatra Utara, dan pernah dihuni antara akhir abad ke-9 hingga awal abad ke-12 Masehi. Buku ini bertujuan menunjukkan betapa pentingnyaperanan Barus dalam sejarah kuno Nusantara. Selain memuat hasil-hasil penelitian aekeologi mengenai benda-benda yang ditemukan di situs Lobu Tua, diperkenalkan juga penelitian tentang sumber-sumber kuno berkenaan dengan Barus, termasuk sebuah prasasti berbahasa Tamil, sebuah teks berbahasa Armenia, dan beberapa sumber Tionghoa. Buku ini juga memuat sumbangan artikel mengenai kamper dan kemenyan yang dahulu menjadi sumber kekayaan Barus.

Tempat asal tembikar Dunia Islam biasanya sukar diidentifikasi, terutama karena
pembuatnya sering berpindah dari satu ... Fribourg, Office du Livre, 1985: 37;
Dominique & Janine Sourdel, La civilisation de l'islam classique [Peradaban
Islam ...

Catatan Pinggir Sejarah Aceh

Perdagangan, Diplomasi, dan Perjuangan Rakyat

On history of Nanggroe Aceh Darussalam.

Manusia sempurna harus dapat fana atau hapus daripada keduniawian, dalam
arti bahwa jiwa harus menaklukan segala hawa nafsunya. Manusia harus dapat
sampai kepada fana al fana, yaitu “tersandra” daripada segala bukan Yang
Mutlak, di mana batasan antara khalik dan makhluk terlah terhapus. Ajaran
wujudnya yang heterodoks itu bercirikan segala sesuatu adalah Tuhan atau
bersifat pantheistis-monistis seperti halnya agama Siwa (Ciwa) dan Budha
Mahayana yang telah ...